Hubungan Representasi Gejala dengan Keterlambatan Pre Hospital pada Pasien Sindrom Koroner Akut (SKA)
DOI:
https://doi.org/10.63953/vjkm.v2i2.21Keywords:
keterlambatan prehospital, representasi gejala, sindrom koroner akutAbstract
Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan kondisi kegawatdaruratan akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dengan suplai darah yang dapat berakibat pada kematian. Penanganan SKA dengan intervensi koroner perkutan dapat meningkatkan kualitas hidup. Pedoman American Heart Association (AHA) merekomendasikan standar waktu ≤120 menit dari awal mula munculnya gejala hingga pasien tiba di rumah sakit yaitu. Namun masih ditemukan terjadinya keterlambatan prehospital. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan representasi gejala dengan keterlambatan prehospital pada pasien sindrom SKA. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan metode purposive sampling yang melibatkan sampel sebanyak 63 responden. Responden didominasi oleh lansia yang berusia 51-60 tahun, laki-laki, tingkat Pendidikan SMA. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara representasi gejala yang meliputi tingkat nyeri (p 0.001), kualitas nyeri (p 0.01), dan lokasi nyeri (p 0.032) dengan keterlambatan prehospital terkecuali gejala penyerta (p 0.054). Perawat dianjurkan meningkatkan kompetensi dalam pengkajian gejala SKA dan pemberian edukasi. Sehingga dapat menurunkan angka keterlambatan prehospital.
References
Yuniarti D, Wahid A, Hafifah I. Pengetahuan Pasien Dan Keluarga Terhadap Keterlambatan Prehospital Pada Pasien
Sindrom Koroner Akut. Dinamika Kesehatan. 2018;9(1).
Hussain MM, Baharuddin KA, Fauzi MH, Abu Bakar MA, Ziyan A, Ahmed AZ, et al. Factors associated with prehospital delay in acute myocardial infarction in Maldives. Int J Emerg Med. 2023;16(1):31.
Frisch A, Heidle KJ, Frisch SO, Ata A, Kramer B, Colleran C, et al. Factors associated with advanced cardiac care in prehospital chest pain patients. American Journal of Emergency Medicine. 2017;36(7).
Mada UG. Kematian Akibat Kardiovaskuler Masih Tinggi 2017 [Available from: https://ugm.ac.id/id/berita/13416-kematian-akibat-kardiovaskuler-masih-tinggi/#.
Ramadhanti DR, Rokhayati A, Tarjuman, Sukarni. GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER. JURNAL KEPERAWATAN INDONESIA FLORENCE NIGHTINGALE. 2022;2(1)
Dr. dr. Trihono M. RISET KESEHATAN DASAR 2013. In: RI BPDPKKK, editor. JAKARTA: KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI; 2013.
Shan L, Saxena A, McMahon R. A Systematic Review on the Quality of Life Benefits after Percutaneous Coronary Intervention in the Elderly. Cardiology. 2014;129(1):46–54.
O'Gara PT, Kushner FG, Ascheim DD, Jr DEC, Chung MK, Lemos JAd, et al. 2013 ACCF/AHA guideline for the management of ST-elevation myocardial infarction: a report of the American College of Cardiology Foundation/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines. Circulation. 2013;127(4):e362-425.
Yuanca AR. Analisis Faktor Risiko Kejadian Acute Coronary Syndrome (ACS) Surabaya: FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA; 2024 [Available from: https://vokasi.unair.ac.id/analisis-faktor-risiko-kejadian-acute-coronary-syndrome-acs/.
Widyarani L. ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI “PREHOSPITAL DELAY TIME” PADA PASIEN NON-ST ELEVATION MYOCARDIAL INFARCTION (NSTEMI). Media Ilmu Kesehatan. 2018;7(1):60-70.
Xie L, Huang S-F, Hu Y-Z. Factors in fl uencing pre-hospital patient delay in patients with acute myocardial infarction. Chinese Nursing Research. 2015;2(2-3):75-9.
Pintaningrum Y, Harliza BF, Gifari LMA, Arsy L, Rahman MA, Saraswati NWCA, et al. SINDROM KORONER KRONIK: DIAGNOSIS YANG TEPAT BERDASARKAN PEDOMAN TERBARU: SEBUAH TINJAUAN PUSTAKA Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. 2024;11(6):1220-6.
Febriyana L, Utami RDP. PENERAPAN LOCAL THERMOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI DADA PASIEN SINDROM KORONER AKUT DI RUANG IGD RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN. 2018.
Sastroasmoro S, Ismail S. Dasar- dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto; 2014.
Hastono SP. Analisis Data Bidang Kesehatan. Depok: PT Raja Grafindo Persada; 2016.
Anggriyanto R. FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANGMEMPENGARUHI KEJADIAN SINDROM KORONER AKUT USIA ≤ 45 TAHUN DI POLIKLINIK JANTUNG RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH. Jakarta: Universitas Muhammadiyah Jakarta; 2014.
Muh.Fauzan, Sawitri E, Furqon M. HUBUNGAN USIA DAN RASIO TROMBOSIT LIMFOSIT(RTL) DENGAN VESSEL DISEASE PADA PENDERITA SINDROM KORONER AKUT. Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan. 2023;8(1).
Wardana, Kusuma I. Gambaran Faktor Risiko pada Pasien Wanita yang Mengalami Sindrom Koroner Akut di RSUP H. Adam Malik Tahun 2015: Universitas Sumatera Utara; 2017.
Torry SRV, Panda AL, Ongkowijaya J. GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA SINDROM KORONER AKUT. Jurnal e-CliniC (eCl) 2014;2(1).
Tumade B, Jim EL, Joseph VFF. PREVALENSI SINDROM KORONER AKUT DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE 1 JANUARI 2014 - 31 DESEMBER 2014. E-CliniC. 2016;4(1).
Umboh AG, Kolibu FK, Korompis GEC. Pekerjaan, Pendapatan, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (Non-PBI) di Kecamatan Sario. JURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA 2023;12(3).
McKee G, Mooney M, O'Donnell S, O'Brien F, Biddle MJ, Moser DK. Multivariate analysis of predictors of pre-hospital delay in acute coronary syndrome. International Journal of Cardiology. 2013;168 (3):2706–13.
Albarqouni L, Smenes K, Meinertz T, Schunkert H, Fang X, Ronel J, et al. Patients’ knowledge about symptoms and adequate behaviour during acute myocardial infarction and its impact on delay time: Findings from the multicentre MEDEA Study. Patient Education and Counseling. 2016;99(11):1845–51.
Xie L, Huang S-F, Hu Y-Z. Factors influencing pre-hospital patient delay in patients with acute myocardial infarction. Chinese Nursing Research. 2015;2(3):75-9.
Ahmad NHDF, Irwan, Astuty E, Zulkarnain, Kusadhiani I, Hataul II. Hubungan Rasio Kolesterol Total terhadap High Density Lipoprotein dengan Kejadian Sindrom Koroner Akut di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon Tahun 2018-2019. Patimura Medical Review. 2021;3(2).
Ladwig K-H, Xiaoyan F, Wolf K, Hoschar S, Albarqouni L, Ronel J, et al. Comparison of Delay Times between Symptom Onset of an Acute ST Elevation Myocardial Infarction and Hospital Arrival in Men and Women. The American Journal of Cardiology. 2017;120(12).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Dela Riadi, Jihaz Haneen Hakiki, Muhamad Adam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Karya ini dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0.
Anda bebas untuk:
- Bagikan — salin dan distribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun untuk tujuan apa pun, bahkan tujuan komersial.
- Adaptasi — mencampur, mengubah, dan mengembangkan bahan untuk tujuan apa pun, bahkan tujuan komersial.
Dengan ketentuan sebagai berikut:
- Atribusi — Anda harus memberikan penghargaan yang sesuai, menyediakan tautan ke lisensi, dan menunjukkan jika ada perubahan yang dilakukan. Anda dapat melakukannya dengan cara yang wajar, tetapi tidak dengan cara yang menunjukkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- ShareAlike — Jika Anda me-remix, mengubah, atau membuat sesuatu berdasarkan materi asli, Anda harus mendistribusikan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama dengan materi asli.
- Tidak ada batasan tambahan — Anda tidak boleh menerapkan ketentuan hukum atau tindakan teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan apa pun yang diizinkan oleh lisensi.













